top of page

Apa itu Heeren XVII ?

  • Gambar penulis: R. B. Sukmara (Author)
    R. B. Sukmara (Author)
  • 4 Feb 2020
  • 5 menit membaca

Diperbarui: 12 Jan 2023


Nama The Heeren XVII atau Heren Zeventine atau Panitia 17 sering muncul dan terdengar dimedia televisi. Hal ini karena salah seorang petinggi Kerajaan Abal-abal Sunda Empire yang bernama Rangga Sasana atau Edi Raharjo selalu mengucapkan nama ini dimedia televisi. Meskipun belakangan petinggi kerajaan abal-abal ini diciduk oleh pihak Kepolisian beserta para tersangka lainnya yang bernama Nasri Banks dan Ratna Ningrum. Dan akhirnya Kerajaan Sunda Empire yang sempat mengguncangkan Bumi Nusantara itu luluh lantah ditangan apparat berseragam coklat.


Meskipun kemunculannya yang fenomenal dan lucu, ada hal menarik yang cukup menyita perhatian saya. Yaitu tentang siapa The Heeren XVII yang dimaksud oleh Edi Raharjo ini. Nama itu terus menerus disebutnya dalam setiap wawancana, seolah ini adalah sebuah lembaga super power yang mampu mengendalikan dunia.


Oleh karena itu, rasa penasaran saya mulai terusik untuk mencari tau siapa itu The Heeren XVII. Seketika saya coba untuk menelusurinya menggunakan jasa dukun paling hebat saat ini, yaitu Mbah Google. Setelah menanyakan hal itu, ternyata cukup banyak artikel yang membahan tentang siapa itu The Heeren XVII. Artikel-artikel itu pun adan yang berbahasa Inggris, Bahasa Belanda dan tentunya Bahasa Indonesia.


Untuk memastikan bahwa artikel yang saya baca ini cukup valid, saya berusaha untuk meminta bantuan dari Cucu Mbah Google yang pandai banyak Bahasa, yaitu Paman Google Translate untuk menterjemahkan artikel yang berbahasa Belanda. Ya’ arena emang saya ga’ bisa Bahasa Belanda, padahal Eyang Kakung saya dulu fasih berbahasa Belanda. Namun sayang, sebelum saya sepat belajar Bahasa Belanda kepada beliau, Eyang keburu dipanggil pulang oleh Sang Penguasa Alam Semesta, dan ketika itu saya masih berumur 3 tahun.


Oke, kita kembali membahas apa itu Heeren XVII.

Dari informasi yang saya dapat, Heeren XVII adalah sebuah panitia atau dewan tertinggi dari sebuah Kongsi Dagang Hindia Belanda atau lebih kita kenal dengan Vereenigde Oost-Indische Compagnie atau VOC. Wah, ternyata Heeren XVII atau Lord Seventeen ini ternyata bagian dari sejarah penting dunia atau lebih khususnya Bangsa Indonesia.


Logo Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC)

Menurut informasi dari buku Dutch-Asiatic Trade 1620-1740 yang ditulis oleh Kristof Glamann (1958) Heeren XVII ini dibentuk pada tahun 20 Maret 1602 yang berisi 17 delegasi dari 6 kamar dagang Belanda. Delegasi itu terdiri dari 8 orang dari Amsterdam, 4 orang dari Zeeland (Middleburg) dan sisanya satu orang perwakilan yang dipilih oleh Zeeland atau dari perwakilan yang lebih kecil seperti Hoorn, Enkhuizen, Rotterdam dan Delft. Kamar dagang Amsterdam menjadi bagian yang paling dominan dalam Heeren XVII ini.


Lukisan Heeren XVII

Menurut VOCsite.nl Heeren XVII ini melakukan pertemuan sebanyak 3 kali setiap tahun selama beberapa minggu. Pertemua Heeren XVII ini berlangsung bergantian di Amsterdam selama 6 tahun dan 2 tahun di Middleburg-Zeeland. Mereka merumuskan kebijakan umum dari VOC dan membagi tugas-tugas untuk setiap perwakilan kamar dagang (Chamber). Setiap chamber ini memiliki tugas yang diperlukan, mulai dari membangun kapal, gudang dan memperjual-belikan barang dagangan mereka.


Gubernur Jenderal VOC

Untuk mengelola VOC di Hindia Belanda, Heeren XVII ini mengirim seorang Gubernur Jenderal sebagai pimpinan tertinggi di wilayah tanah jajahan. Namun, seorang Gubernur Jenderal tidak bisa untuk membuat keputusan penting. Ada skema adminitrasi yang harus dikorespondesikan langsung ke Heeren XVII dan Haags Besogne. Setiap Gubernur Jenderal yang dikirim ke Tanah koloni harus melalui persetujuan dari Heeren XVII. Namun, ada satu orang Gubernur Jenderal yang dikirm tanpa melalui persetujuan Heeren XVII, yaitu Jacques Specx. Jacques Specx dipilih untuk mengisi kekosongan jabatan yang ditinggalkan oleh Jan Pieterzoon Coen. Namun, karena berangkat tanpa persetujuan Heeren XVII, maka Jacques Specx di panggil pulang ke Belanda pada tahun 1632.


Bagan organisasi VOC


Dilansir dari laman Historia.id , dengan kerja keras dari Heeren XVII, VOC menjadi sebuah perusahaan dagang yang berkembang sangat pesat. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, perilaku pejabat-pejabat VOC mulai tidak terkendali. Sejak abat ke 17, Heeren XVII mulai kesulitan dalam mengendalikan anak buannya, hingga akhirnya Heeren XVII menaruh curiga pada anak buahnya di Tanah koloni.


Menjelang keruntuhan VOC, Heeren XVII memiliki andil yang cukup besar dalam peristiwa itu. Kala itu Heeren XVII membuat sebuah keputusan yang keliru dengan membiarkan para pejabat VOC menjalankan bisnis pribadi di wilayah jajahan dimana awalnya kegiatan itu sangat dilarang. Namun, karena pertimbangan rendahnya gaji pegawai, maka larangan itu terabaikan. Hingga akhirnya banyak kegiatan di tanah jajahan berjalan tanpa sepengetahuan Heeren XVII.


Menurut sejarawan CR. Boxer menyatakan bahwa ā€œtidak dapat disangkal bahwa mereka yang tidak baik wataknya bekerja pada VOC dengan tujuan memperkaya diri, secepat mungkin, dengan daya apa sajaā€.


Walah, ternyata budaya Korupsi di Indonesia sudah turun-termurun dari jaman VOC dulu ternyata. Kalo piker-pikir ini adalah warisan budaya jaman Belanda yang paling ngehe, tapi terus berlanjut hingga hari ini. Harusnya kita belajar dari keruntuhan VOC yang begitu luar biasa langsung hancur lebur gara-gara korupsi. Kampretlah pokoknya…


Kembali ke masalah keruntuhan VOC dan perananan Heeren XVII. VOC bubar jalan akibat dari tidak sigapnya Heeren XVII merespon keluhat para pekerjaannya. Seperti permintaan penyediaan serdadu yang bagus mutunya, yang datang malah yang abal-abal.


Dilansir dari laman Historia.id, dimana salah satu Gubernur Jenderal VOC yang bernama Carel Reyniersz menyampaikan keluhannya dalam sebuah surat ā€œLagi-lagi banyak orang bejat dan tidak berpengalaman diantara mereka baru saja tiba di sini (Batavia) hingga beberapa nahkoda dan perwira menyatakan keheranannya bahwa kapal-kapal sempat juga bisa selamat sampai kemari".


Pada akhir abad ke-17, dewan pusat di Amsterdam mendesat pejabat negeri koloni untuk menambah pemasukan. Dan di tanah koloni (hindia), VOC mencari jalan pintas untuk ikut campur dalam urusan politik kerajaan di Nusantara kala itu. Hal ini menyebabkan kas perusahaan menjadi berkurang dan memaksa Heeren XVII meminjam modal pada kamar dagang yang ada di Belanda. Hingga akhirnya utang VOC semakin besar.


Dilansir dari laman VOCsite.nl, terdapat 4 penyebab dari bakrutnya VOC, yaitu:

  • Profit dari VOC menurun setelah VOC mulai memperdagangkan banyak produk seperti kopi, teh dan tekstil. Banyaknya persaingan perdagangan produk ini, maka profit menjadi turun. Begitu juga dengan perdagangan Intra-Asian yang juga menurun setelah tahun 1760.

  • Biaya pengelolaan perusahan meningkat. Hadirnya Inggris memicuk naiknya kebutuhan serdadu. Konflik di Asia seperti di Jawa pada awal abad ke 18 menghabiskan banyak biaya bagi VOC.

  • Perdagangan pribadi dalam skala besar oleh pegawai menyebabkan kerugian besar bagi VOC, meskipun praktek ini sangat dilarang.

  • Perang dengan Inggris (tahun 1780-1784) menyebabkan kerugian besar pada ekonomi Belanda dan menjadi pukulan keras bagi VOC. Armada Inggris menghentikan lalu-lintas pengiriman barang antar Belanda dan Hindia. Hal ini menyebabkan tidak ada barang dari Hindia yang masuk ke Belanda dan hutang menjadi semakin besar. Dan akhirnya VOC harus mengajukan moratorium.


Akhirnya pada tanggal 31 Desember 1799, VOC dinyatakan bangkrut dan akhirnya Pemerintah Kerajaan Belanda membubarkannya. Saat itu Heeren XVII juga ikut lenyap dan berakhirnya masa kejayaan dari Heeren XVII. Seluruh hutang dan asset milik VOC diambil alih Kerajaan Belanda termasuk bekas wilayah koloninya yaitu Hindia (sekarang menjadi Indonesia). Dan sejan tahun 1800an, didirikan pemerintahan colonial baru bernama Nederlandsch-Indie atau Hindia Belanda.


Jadi, sampai disini ternyata omongan Edi Raharjo alias Rangga Sasana tentang Heeren XVII tidak 100% karangan doang tapi memang ada di zaman VOC. Nah, yang ngelantur dari seorang Rangga Sasana terkait dengan Heeren XVII adalah anggota dari Heeren XVII itu sendiri. Mana ada segala Paus Paulus ikut dalam Heeren XVII, trus dia ngaku jadi sekretaris Heeren XVII, lha wong sudah bubar dari tahun 1799.


Dari sekian banyak omongan ngelantur dari Rangga Sasana, ada hal positif dari hal itu, yaitu kita jadi perlu membuka kembali lembaran sejarah dari bangsa Indonesia, sehingga jika ada oknum sejenis Rangga Sasana yang coba mengacak-ngacak sejarah bisa segera musnahkan.


RBS, Feb 2020

Comments


"Allah is He who created death and life to test you as to which of you is best in deed" - Qur'an, Al Mulk 67:2

06 Logo FIX RED 2.png

Yakinlah Sambatmu kelak akan mengubah dunia

@2023 Bennysukmara.com

bottom of page