Hadiah Istimewa di Tahun 2017
- R. B. Sukmara (Author)
- 8 Mar 2020
- 4 menit membaca
Diperbarui: 12 Jan 2023

2017 adalah tahun yang akhirnya menjadi tahun yang paling luar biasa. Kenapa menjadi luar biasa adalah karena tahun ini saya mendapat hadiah terbaik dari Tuhan Yang Maha Esa. Apakah hadiah itu ? Akan saya jelaskan dibawah ya..
>> Hadiah Pembukaan
Di tahun ini (2017) saya mendapatkan sebuah rejeki dari Allah SWT berupa sebuah kesempatan untuk menaikkan derajat pendidikan di keluarga saya. Ya, setelah beberapa bulan menunggu sejak Desember 2016, akhirnya pada bulan maret saya mendapatkan sebuah email yang menyatakan bahwa saya akan segera menunaikan ibadah yang terbilang challenging sekali, yaitu ibadah yang sudah sekitar 2 tahun saya tinggalkan. Ibadah itu bernama menuntut ilmu a.k.a. sekolah lagi.
Setelah kurang lebih saya berdiri sebagai pendakwah ilmu teknik di salah satu kampus di Balikpapan, akhirnya tahun ini saya harus kembali lagi menjadi seorang āsantri ilmu pengetahuanā. Pertengahan tahun ini saya akan nyantri disebuah pesantren sains dan teknologi bernama National Central University.
Memang, āpesantrenā tempat saya nyantri ini tidak sementereng pesantren-persantren yang ada di Jepang, Eropa atau Amerika yang selalu menjadi impian kawan-kawan kantor saya saat ini. Namun, ternyata ada rencana lain dari Tuhan untuk saya kenapa saya akhirnya ditempatkan di pesantren ini. Rencana lain itu akan saya ceritakan lain kali saja ya.
Singkat kata, mendapat kesempatan untuk menjadi santri lagi adalah salah satu hadiah dari Allah yang saya terima tahun ini. September 2017 akhirnya saya harus pamit pada santri-santri saya di kampus dan bersiap untuk digembleng lagi sebagai santri baru di negara berjuluk Formosa.





>> Hadiah Utama
Hadiah berikutnya ini adalah hadiah yang sangat-sangat luar biasa bagi saya. Hadiah yang begitu menyenangkan jiwa dan rasanya saya perlu untuk teriak agar semua isi dunia tau bahwa saya baru saja mendapat hadiah terbaik dari Allah.
Karena hadiah ini adalah hadiah yang istimewa dari Sang Maha Pemilik Dunia, maka diberikannya pun tidak langsung saat itu juga. Pada bulan april setelah saya mendapat email dari pesantren tempat saya akan nyantri lagi, ternyata Istri saya pun juga mendapatkan āemailā dari Allah SWT. Emailnya berupa sebuah kabar bahwa keluarga kami akan mendapat sebuah hadiah yang sangat berharga, sehingga kami harus segera bersiap untuk kedatangan hadiah tersebut.
Setelah istri saya menerima email dari Allah SWT tadi, kami pun bersiap. Menyiapkan segala yang terbaik untuk hadiah yang segera datang. Namun, disaat kami sibuk dengan persiapan akan kedatangan hadiah, saya terpaksa meninggalkan istri saya karena harus segera berangkat masuk pesantren baru.
Sebenarnya saya berat untuk meninggalkan Istri saya yang sedang sibuk untuk mempersiapkan ketadatangan hadiah istimewa tersebut, bahkan sempat terfikir untuk menunda keberangkatan saya. Namun, setelah istri saya meyakinkan saya untuk tetap berangkat, ya sudah akhirnya saya pun dengan yakin berangkat meninggalkan tanah air.
Sesampainya di pesantren baru, saya pun selalu memantau proses persiapan untuk menyambut kedatangan hadiah istimewa yang dijanjikan oleh Allah SWT. Secara kontinu saya menghubungi istri untuk mengupdate info terakhir dari proses persiapan.
Sekian bulan terlewati di pesantren baru, akhirnya tanda-tanda akan kedatangan hadiah pun tiba. Hari itu Istri saya langsung pergi menuju ke hotel palang hijau yang terdekat dari tempat tinggal istri saat itu. Setelah semalam menginap, akhirnya hadiah yang dimaksud sudah didepan mata. Karena ini hadiah istimewa, maka proses bongkar-muatnya pun juga harus hati-hari dan memakan waktu yang tidak sebentar.
Akhirnya sekitar pukul 9an pagi hadiah istimewa itu bisa dikeluarkan dari āBoxānya setelah 9 bulan dalam masa pengiriman. Ternyata hadiahnya cukup besar, panjangnya setengah meter lebih dan beratnya sekitar 3,6 kilo. Wow⦠Lega akhirnya hadiah dari Allah SWT ini dapat sampai ke alamat tujuan dengan kondisi yang sangat-sangat baik tanpa ada yang kurang sedikit pun. Alhamdulillah ya Rabbā¦
Dan hadiah tersebut adalah seonggok daging lengkap beserta semua organ-organnya dan bisa bersuara. Kami namakan hadiah itu dengan nama yang penuh doa dan harapan. Ya, kami namakan hadiah istimewa itu dengan nama Athaya Haydar Eldianegara (Nickname: EL)

Saat dia lahir dari Rahim bundanya, untung masih ada kakek-nenek, eyang kung-eyang ti serta paman dan tantenya yang menemaninya menikmati hari pertamanya sebagai manusia, meskipun tanpa ada bapaknya yang mendampingi.
Karena nama adalah doa, maka saya namakan hadiah Istimewa tadi dengan penuh arti. Athaya yang berarti sebuah anugrah dalam Bahasa sansekerta. Haydar berarti Singa Allah atau Pemberani dalam Bahasa Arab, sebuah gelar yang diberikan Rasullullah kepada sahabatnya Ali Bin Abi Thalib. Sedangkan Eldianegara adalah inisial dari nama Istri (ELD) dan nama saya (IAN) dan kata Negara, yang saya harapkan kelah hadian istimewa ini akan selalu cinta kepada tanah air dan negaranya. Jadi jikalau digabung, nama ini akan berarti Anugrah dari Allah yang Pemberani layaknya Singa dan selalu cinta tanah air dan negaranya.
Kesimpulannya adalah hadiah istimewa tadi merupakan seorang anak laki-laki yang turun ke dunia pada tanggal 25 Desember 2017. Dan ini terasa lebih istimewa karena sebelumnya kami diberi sebuah ujian persiapan berupa pengalaman kehilangan dari sang Kakak yang kami beri nama SAKTI yang harus dipanggil kembali ke Surga saat usia kandungannya masih sekitar +/- 4 bulan (Keguguran).
Mulai saat itu pula saya resmi menyandang gelar baru sebagai seorang bapak.


Ada hal yang cukup saya sesali ketika mengawali karir sebagai bapak seorang anak karena saya sudah melakukan kesalahan yang paling besar dan tidak akan mungkin dapat direvisi. Saat dia lahir kedunia saya tidak bisa mendampinginya untuk menghirup dan melihat dunia untuk pertama kalinya. Saya pun tidak sempat untuk memperdengarkan dia suara Adzan untuk pertama kalinya (saat itu Eyang Kung-nya yang mengumandangkan Azdan ditelinganya untuk pertama kali). Hal ini karena saya tidak bisa pulang dan terpaksa harus berada di pesantren NCU.
Semoga kelak dia akan memaafkan kesalahan terbesar pertama saya ini.

Salam #sobatsambat
Jangan lupa Like, Subscribe dan Share artikel ini kalau kalian suka ya.
(Halah kok malah koyok Youtuber wae c@k, iki lho cuma blog tok, rasah kakean polah, wkwkwkwk)
_____
RBS, March 2020
Comments