Corona Virus: Isu Kesehatan yang Bergeser Menjadi Isu Agama & Rasisme
- R. B. Sukmara (Author)
- 1 Feb 2020
- 2 menit membaca
Diperbarui: 12 Jan 2023

Selama beberapa minggu terakhir, masyarakat dunia dihebohkan dengan munculnya wabah virus mematikan baru yang pertama kali terdeteksi di Kota Wuhan, provinsi Hubei, China (Mainland). Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai media, lebih dari 2000an pasien yang dinyatakan suspected terhadap virus ini dan menurut CNBC Indonesia terdapat lebih dari 200an orang yang dinyatakan meningga dunia (per 2 Januari 2019). Wabah virus ini pun mulai menyebar ke berbagai negara seperti, Taiwan, Thailand, Malaysia, Hongkong, Jepang, Singapura hingga beberapa negara di Eropa dan Amerika Serikat.
Untuk Indonesia, hingga saat ini belum ada kasus yang terdeteksi terkait dengan virus ini, namun pemerintah sudah berupaya untuk mengantisipasi menyebarnya virus ini. Berbagai upaya telah dilakukan, baik dengan peningkatan pemeriksaan di bandara-bandara Indonesia dan juga penyapan fasilitas rumah sakit jika ada korban dari wabah ini.
Secara medis, virus ini memang sangat berbahaya dan mematikan, namun ada fenomena baru yang muncul dan lebih berbahaya dari penyebaran virus ini, yaitu bertebarannya berita-berita miring, berita bohong (Hoax) dan lelucon-lelucon terkait virus ini yang akhirnya menggeser isu ini ke arah isu Agaman dan Rasisme.
Jujur, dengan menyebarnya berita dengan judul āextremā dan berita bohong justru membuat saya pribadi menjadi cukup tertekan dan kadang menjadi sebuah kepanikan, karena saat ini saya tinggal di Taiwan dimana berita terakhir terdapat 9 kasus terjadi akibat Virus ini. Ditambah lagi dengan adanya oknum-oknum āsampahā yang membuat ini sebagai bahan lelucon. Saya hanya ingin bertanya pada oknum-oknum ini, dimana rasa empati kalian?
Namun ada yang lebih gila lagi, dengan menjadikan ini sebuah kesempatan untuk membesarkan isu rasisme. Dari berbagai informasi yang saya coba pelajari dari berbagai potingan komentar para netizen, khususnya di Indonesia. Banyak yang akhirnya membuat isu ini cenderung menjadi isu rasisme terhadap China ataupun para keturunan tionghoa di Indonesia. Berbagai caci maki hadir dalam kolom komentar di berbagai akun media yang memposting berita terkait wabah virus Corona ini.
Belum lagi postingan para oknum-oknum yang mencoba untuk menggunakan logika cocoklogi dengan mengaitkan isu ini dengan Azab Tuhan dan mengkait-kaitkan dengan permasalahan Uygur. Apakah sepicik itu pemikiran kalian?. Oknum-oknum ini pun di amini oleh sebagian besar Netizen Indonesia. Saya hanya berfikir, apakah kalian semua adalah Asisten Pribadi Tuhan atau Orang dalam Akhirat, sehingga bisa tau bahwa ini sebuah Azab dari Tuhan?
Sebagai manusia, kita tidak pernah tau apa rencana Tuhan. Kita tidak pernah tau bahwa isu ini adalah sebuah ujian atau berkah dari Tuhan. Cobalah untuk lebih bijak dalam merespon kejadian ini. Jika kita memang tidak tau dan tidak paham terkait dengan kasus ini, tentu akan lebih baik jika anda cukup diam dan ikut mendoakan agar wabah ini segera berakhir. Bukan malah ikut mencaci, ikut menghina, ikut menghukumi bahwa ini adalah Azab Tuhan.
Saya dan para WNI lain secara umum yang berada didaerah beresiko tinggi untuk tertular hanya mengharapkan sebuah dukungan dan kebijaksanaan dari anda semua. Secara psikis tentu saya secara pribadi pasti tertekan (meskipun Taiwan baru 9 kasus yang terdeteksi), namun saya berusaha untu tetap tenang dan memberikan kabar terbaik untuk keluarga dirumah agar keluarga dirumah tidak khawatir dengan kondisi kami disini.
Saya mengharapkan kepada semua teman, sahabat, kolega di Indonesia untuk bijak dalam merespon hal ini. Jangan memberikan komentar-komentar yang justru melemahkan mental dari kami yang berada di daerah merah (red zone) dari penyebaran virus ini. Jangan asal menyebarkan informasi terkait masalah wabah ini, terlebih jika tidak jelas sumber beritanya. Tolong pikirkan perasaan kami disni terkait informasi tersebut.
RBS,
Zhongli, Taiwan
Comments