top of page

Merendah untuk Meroket

  • Gambar penulis: R. B. Sukmara (Author)
    R. B. Sukmara (Author)
  • 29 Feb 2020
  • 4 menit membaca

Diperbarui: 6 Sep 2023


Pernah ga kalian ketemu orang yang ngehe dimana sebenarnya dia (mungkin) mau nyombong tapi pake cara merendahkan diri. Pasti pernah dong, ya kan. Ngaku aja lah. Kalian jengkel kan dengan oknum ngehe ini. Sama, saya juga kok. hiya-hiya-hiya


Di artikel ini bakal saya bantuin nih untuk memfasilitasi perasaan jengkel kalian. Tapi by the way emang orang-orang model gini emang rada-rada kampret sih. Bawaannya mau maki-maki tapi takut dosa. Ya sudahlah..


Oke, kita kembali ke topik. Jadi gini, ada orang yang lagaknya seolah-olah dia mau merendah di depan kita. Tapi sebenernya dia tau kalau faktanya kita emang bakal kalah jauh sama dia. Baik itu misalnya nilai, gaji, prestasi atau hal apapun. Nah, sikampret ini sebenernya seolah-olah mau mencoba merendah tapi sebenernya mereka mau nyombong dan bilang ā€œnih gue lebih tinggi dari lu semua, kalian mah ga ada apa-apanyaā€.


Maksudnya, kalo mau nyombong ya nyombong aja, ga usah pake gaya terselubung gitu. Karena para pendengarnya ini sebetulnya udah mau muntah denget obrolan seperti ini.


Nah, biasanya orang menggambarkan sikampret ini dengan istilah ā€œMerendah untuk meroketā€ atau dalam Bahasa Inggrisnya disebut dengan istilah humble bragging . Isilah humble bragingt ini dimaknai dengan sebuah sikap untuk menyombongkan diri tapi dengan cara yang terselubung. Biasanya orang-orang seperti ini akan berkata hal yang sebenarnya bertolak belakang dengan niatnya. Dan tujuan dari humble bragging ini sudah jelas yaitu memperoleh pujian dari lawan bicaranya.


Dilansir dari artikel di situs TimeMenurut Ovul Sezer, seorang assistant Professor dari UNC Kenan-Flagler Bussiness School dalam publikasinya di Journal of Personality and Social Psychology tahun 2018, Sezer mengatakan bahwa itu sebuah fenomena umum. Kita semua tau bahwa beberapa orang dalam hidup kita, baik itu di media sosial atau tempat kerja yang melakukan hal menjengkelkan ini (humble bragging).


Perilaku orang yang melakukan humble bragging ini memang cukup membuat jengkel dan eneg sebenarnya. Dan masih menurut Sezer yang dilansir dari laman dailymail.co.uk, dia memberikan kesimpulan dalam jurnal yang ditulisnya seperti berikut ā€œkami menunjukkan bahwa orang memilih untuk menggunakan humble bragging, terutama ketika termotivasi untuk mendapatkan simpati dan mengesankan orang lain. Terlepas dari keyakinan bahwa menggabungkan kebanggaan dengan keluhan atau kerendahan hati (dapat) memberikan manfaat dari masing-masing strategi, kami menemukan bahwa humble bragging tidak memberikan manfaat dari keduanya, alih-alih malah menjadi boomerang karena (bisa) dianggap tidak tulusā€.


Masih dari Sezer yang dilansir dari laman IDN Times, dimana Sezer mengatakan kepada Time, bahwa jika kamu akan menyombongkan diri, maka langsung saja, jangan lalukan humble bragging karena itu akan menghancurkan karaktermu dimana orang lain, dalam semua dimensiā€.


Praktek dari prilaku Humble Bragging ini juga sejalan dengan adanya fasilitas yang sangat memungkinkan prilaku ini dilakukan. Sosial Media adalah tempat yang paling efektif dalam melakukan humble bragging di era modern seperti sekarang. Kalau dahulu humble bragging hanya sebatas dari obrolan, sekarang merambah ke jagat maya pun dengan disertai foto dan deskripsi (caption) yang ngehe pula.


Jadi kenapa orang melakukan Humble Bragging?

Jadi, orang yang melakukan humble bragging sebenarnya memiliki tujuan jelas untuk memperoleh perhatian, simpati atau pujian dari orang lain.


Kita banyak melihat postingan-postingan di sosial media yang seolah-olah merendah atau sok berucap syukur tapi sebenernya mau nyombong. Nyombong ya tetep aja nyombong, mau dikasi caption berbau agama atau sekedar bilang rejeki anak soleh pun, itu sama aja kampret.


Nih, contoh beberapa kalimat humble bragging:

ā€œAlhamdulillah, akhirnya nyampe rumah juga. Capek juga ternyata liburan di UKā€. Capek ya capek aja, harus banget UK nya disebutkan dan melukai hati para #sobamissqueen?. hiya-hiya-hiya.

ā€œAduh.. ga sempet belajar nih. Ujianku jadi cuma dapet 90ā€. Dapet 90 ngeluh, lha anda tidak memikirkan kami yang berada di bawah garis kelulusan?

ā€œAlhamdulillah, Jurnal Paperku udah 5 yang publishedā€. Wadaow, warbiayasa.

ā€œLagi bokek nih akhir bulanā€ tapi potonya langi nonkrong cantic dengan segelas kopi bergambar putri duyung berwarna hijau. Lha kan kampret juga nih.

ā€œBaru dibeliin papa mobil, tapi bekas. Ga apa-apa bekas yang penting disyukuriā€ dan postingannya disertai gambar mobil Lamborghini. Lha ini darah para #sobatUMR apa ga langsung mendidih bacanya?


Jadi sebenarnya salah atau tidak untuk melakukan humble bragging?

Sebenarnya humble bragging juga bisa dijadikan sebagai media atau strategi promosi dari promosi atau personal branding. Masih menurut Sezer, bahwa hal itu memang terkadang perlu secara professional, tapi secara sosial tidak tidak disukai.


Kalaupun mau menggunakan prinsip merendah untuk meroket ini ya sebenarnya silahkan saja, asalkan sudah siap dengan segala konsekwensinya. Apalgi dengan komentar dari para Maha Benar Netizen dengan segala komentarnya. Jadi, bukannya malah dapat pujian malah anda jadi santapan empuk dari para netizen yang muak dengan postingan anda.


Ya, saya pun juga bukan orang yang munafik. Mungkin dulu saya dan kita semua juga pernah melakukan humble bragging. Tapi setelah tau ini dapat berdampak buruk bagi diri sendiri dan juga orang lain, ya sebisa mungkin untuk menguranginya. Atau kalo emang mau nyombong ya langsung gass dan to the point aja kalo emang mau nyombong. Jadi cepat selesai perkaranya. Daripada melakukan humble bragging yang ujung-ujungnya orang-orang disekitar kita malah merasa jijik dan benci dengan postingan kita. Mending langsung gass aja biar ga’ ribet to. Kalo perlu kasih hastag #nyombong dicaption biar gampang dan orang ga menganggap itu humble bragging. Hiya-hiya-hiya..



Jangan lupa Like, Subscribe dan Share artikel ini kalau kalian suka ya.

(Halah kok malah koyok Youtuber wae c@k, iki lho cuma blog tok, rasah kakean polah, wkwkwkwk)

_____


RBS, Feb 2020


_____

Sumber:

Comments


"Allah is He who created death and life to test you as to which of you is best in deed" - Qur'an, Al Mulk 67:2

06 Logo FIX RED 2.png

Yakinlah Sambatmu kelak akan mengubah dunia

@2023 Bennysukmara.com

bottom of page