top of page

My Last Dance Bersama Club yang Membesarkanku. BY#6 Pamit

  • Gambar penulis: R. B. Sukmara (Author)
    R. B. Sukmara (Author)
  • 1 Nov 2021
  • 5 menit membaca

Diperbarui: 14 Jan 2023


My Last Dance with DTC

Setelah pertanidingan Final PERBASI Paser Cup 2021 dengan sangat berat hari saya memutuskan itu adalah pertandingan terakhir saya bersama Club yang sudah membesarkan saya. Saya akan tetap menjadi keluraga namun tidak akan lagi menjadi pemain aktif untuk DTC.


AWAL CERITA

Sebelum saya mengenal olah raga basket, saya adalah ā€œanak bolaā€. Saat kelas 6 SD saya sempat bergabung ke Sekolah Sepak Bola (SSB) yang saya lupa namanya, tapi disitu ternyata saya kurang berkembang. Dicoba diberbagai posisi, dari striker sampe jadi pemain bertahan, sepertinya tidak ada perkembangan yang signifikan juga. Oleh karena itu, ketika masuk SMP saya coba untuk cari olah raga baru yang mungkin lebih bisa untuk berkembang.


Setelah cari-cari, akhirnya saya memutuskan untuk pindah cabang olah raga ke Badminton. Ya, olah raga yang terkenal di Indonesia dan menjadi sangat viral oleh acara ā€œTepok Buluā€ Garapan dari VINDES Entertainment. Kelas 1 SMP saya gabung dengan salah satu PB. Badminton dikota kelahiran Tanah Grogot. Lagi-lagi saya lupa nama PB Badmintonnya, yang jelas dulu latihannya di GOR Badminton yang sekarang sudah berubah menjadi Taman Kota. Latihannya setiap hari minggu pagi dari jam 7 sampai jam 11 siang. Waktu itu pelatihnya adalah Guru Olahraga saya jaman SD. Setelah kurang lebih 1 tahun lebih saya ikut Latihan di PB ini saya memutuskan keluar dari PB badminton ini karena sebuah alasan yang cukup menyakitkan hati. Ketika itu saya sedang melakoni pertandingan persahabatan, lalu tidak sengaja saya mendengar perkataan pelatih saya yang membuah hancur mental saya. Entah dia tau atau tidak bahwa omongannya tentang saya itu terdengar oleh saya. Akhirnya, dengan berat hari saya memutuskan untuk keluar dan berhenti untuk bermain Badminton.


Setelah tak lagi bermain Badminton, saya tidak tau akan mencoba olah raga apalagi, hingga akhirnya saya mengenal Bola Basket dari Film My MVP Valentine dan Film Cartoon SLAM DUNK. Sejak saat itu saya dan teman-teman diSMP mulai aktif main basket. Kami pun sempat membuat bola basket sebagai salah satu Ekskul tersendiri karena memang dikota kami, olah raga basket tidak sepopuler olahraga seperti sepak bola dan Badminton. Peminatnya masih sangat terbatas dan seingat saya Kamilah satu-satunya SMP yang punya ekskul bola basket pada watu itu.


Singkat cerita, saat kelas 2 SMP ada sebuah kompetisi bola basket untuk umum yang digelar di Kota kami. Kalau tidak salah dulu kompetisi 3X3. Saya dan teman-teman pun sepakat untuk mengikuti kompetisi ini. Nekat saja untuk mendaftar, karena ini memang kompetisi perdana yang kami ikuti. Setelah kami mendaftar dan ternyata benar, kami adalah satu-satunya peserta yang berasal dari SMP dan peserta lainnya ada yang dari SMA, anak Kuliah dan Club. Jelas dong kami jadi juru kunci disini. Tidak masalah, justru kami mendapat apresiasi dari panitia dan peserta lainnya, karena kami nekat dan satu-satunya pesertas termuda waktu itu. Dan disinilah saya dan teman-teman berkenalan dengan club yang namanya Daya Taka Club (DTC).



DAYA TAKA CLUB (DTC)

Setelah kami kalah dari kompetisi waktu itu, banyak senior-senior dari DTC yang mengajak kami untuk ikut main bareng bersama DTC setiap sore hari dilapangan tempat pertandingan kompetisi digelar.


Daya Taka Club adalah salah satu klub bola basket tertua yang ada di Kabupaten Paser. Banyak senior-senior dan atlit-atlit bola basket dari Kabupaten yang datang dari Club ini. Entah siapa saja yang dulu mendirikan, saya kurang tau pasti. Yang jelas semua pelatih saya waktu itu berasal dari generasi-generasi awal klub ini berdiri.


Saya dan teman-teman pun mulai rajin ikut main di lapangan Umum (Lapangan SMAN 1 Tanah Grogot) bersama senior-senior lain yang mayoritas berasal dari DTC. Saat SMP waktu kami main tidak banyak. Wajar saja sih, karena waktu itu kami masih bocil-bocil dan yang lain sudah senior minimal SMA. Jadi kamipun kebagian main diakhir-akhir menjelang magrib. Begitu terus hingga kami lulus dari SMP dan akhirnya masuk SMA.


Setetelah kami masuk SMA, disinilah saya dan teman-teman mulai semakin aktif untuk main. Kami mulai diajari bermain dan dilatih oleh para senior-senior di DTC. Hingga akhirnya ada 2 pemain senior DTC yang menjadi pelatih SMA kami.


Sampai disini saya belum bermain untuk DTC, tapi hanya dekat dengan senior-senior DTC. Jika ada kompetisi umum pun, kami tidak bisa join di DTC karena memang slot pemainnya masih penuh oleh senior-senior kami.


Sampai pada suatu ketika ada sebuah kompetisi umum yang diselenggarakan oleh Perbasi. Karena kami tidak bisa membawa nama sekolah, akhirnya saya dan teman-teman basket di SMA memutuskan untuk sekalian saja mendirikan sebuah club bola basket baru bernama PUTRA BORNEO. Ya, sebuah club bola basket baru yang didirikan oleh sekitar 15 orang anak SMA di Tanah Grogot dan kiprahnya lumayan untuk kota kami karena memang hampir 70% dari pendirinya adalah Ex-Atlit yang mewakili Kabupaten Paseer di ajang Pekan Olah Raga Provinsi (Popprov) dan club ini bertahan hingga saya dan teman-teman lulus SMA. Setelah itu Club PUTRA BORNEO ini hilang ditelan bumi karena para semua pemainnya kuliah diluar kota.


Meskipun saya dan teman-teman berada di klub lain, yaitu PUTRA BORNEO, tapi sesungguhnya kami memang sudah mulai menjadi bagian dari DTC kala itu. Ya ibaratnya seperti DTC versi Lite lah, karena pelatih kamipun juga dari orang-orang DTC waktu itu.



BERMAIN UNTUK DTC

Kesempatan saya bermain secara resmi dibawah bendera DTC baru datang ketika saya sudah kuliah. Itupun tak banyak pertandingan yang saya ikuti. Seingat saya tak lebih dari 3 kompetisi yang saya ikuti dibawah nama DTC. Yang pertama sekitar tahun 2014 di Batu Sopang, Paser dan kami mendapat Juara 1 dan Juara 3 (saat itu kami mengirim 2 Tim), yang kedua kalau tidak salah kompetisi antar Club di Balikpapan tahun 2016 (dengan status tim undangan) dan yang terakhir adalah Perbasi Paser Cup tanhun 2021 dan dikompetisi ini saya memutuskan untuk ā€œPensiunā€ dari pemain aktif di DTC.


Perdana resmi bermain bersama DTC (Batu Sopang, 2014)

Kompetisi kerdua bersama DTC (Balikpapan, 2016)
Perbasi Paser Cup 2021 is my Last Dance with DTC

Last Dance with DTC (Tanah Grogot, 2021)

TERIMA KASIH DTC

Setelah pertandingan final Perbasi Paser Cup 2021 berakhir, saya resmi untuk tak lagi menjadi pemain aktif di DTC. Hal ini karena saya pikir sudah waktunya DTC punya regenerasi dan juga waktu saya yang sulit untuk wara-wiri ke Tanah Grogot, karena sekarang domisili saya ada di Balikpapan dan Samarinda.


Setelah saya berhenti jadi pemain aktif di DTC tak berarti saya keluar dari DTC, saya coba untuk mengambil peran lain dipinggir lapangan. Saya mengambil lisensi pelatih dan bersama adik saya merintis wadah untuk regenerasi pemain basket baru yang bernama ENGGANG BORNEO CLUB (EBC). Selain mencari pemain-pemain baru, saya juga sangat terbuka untuk ā€œmewadahiā€ para pemain-pemain muda DTC yang belum mendapatkan slot untuk bermain untuk bergabung dulu ke EBC. Ya ibarat menjadi anak dari DTC untuk bisa saling bersinergi memajukan bola basket Paser.


Terima Kasih DTC, club ini akan tetap menjadi keluarga bagi saya. Club ini ibarat rumah orang tua bagi saya. Seperti layaknya rumah keluarga, suatu saat jika anggota keluarga sudah mulai dewasa maka dia akan membuat tempat bernaungnya sendiri agar lebih mandiri dan rumah baru itu adalah EBC.


Meskipun begitu, sedewasa apapun orang, tantu akan selalu mengingat rumah orang tuanya dan sesekali akan pulang kembali kesana dan saya harap pintu rumah orang tua itu akan selalu terbuka untuk anaknya pulang dan datang berkunjung, karena bagaimanapun kita tetap keluarga.


Terima Kasih Daya Taka Club

Related Link

  • Daya Taka Club (Link)

  • Enggang Borneo Club (Link)


Pindahan ke rumah baru dan tetap bersinergi










____

Jangan lupa Like & Share artikel ini kalau kalian suka.

_____

RBS, November 2021




Comentarios


"Allah is He who created death and life to test you as to which of you is best in deed" - Qur'an, Al Mulk 67:2

06 Logo FIX RED 2.png

Yakinlah Sambatmu kelak akan mengubah dunia

@2023 Bennysukmara.com

bottom of page