Nokturnal #1 : Perkenalan disek
- R. B. Sukmara (Author)
- 24 Feb 2020
- 4 menit membaca
Diperbarui: 9 Mar 2020

Assalamualaikum poro #sobatsambat
Kali ini saya akan mengenalkan sebuah konten baru yang bernama NOKTURNAL. Sebuah konten yang akan berisi tentang cerita ringan kehidupan dan cerita tentang haru-biru untuk menempuh pendidikan di pesantren ilmu pengetahuan yang bernama Universitas Tengah Nasional atau NCU (btw, kok jadi wagu ya namanya kalau ditranslate ke Bahasa Indo).
Kenapa saya namakan nokturnal?
Secara definisi dari KBBI, kata Nokturnal berarti berhubungan dengan aktifitas pada malam hari. Kata Nokturnal sendiri sebenarnya identic dengan hewan yang aktif beraktifitas pada malam hari. Nah, karena hal itu sama dengan saya yang juga aktif dimalam hari, maka saya memilih nama ini. Saya merasa kata ini cukup pas untuk merepresentasikan diri saya yang baru aktif untuk menulis ketika hari sudah gelap dan suasana sudah sunyi. Suasana dimana hampir semua orang sudah terhanyut dalam mimpinya, namun saya memilih mengaktifkan otak saya (yang sebenarnya jarang aktif, haha) untuk menulis atau mengerjakan hal lainnya, baik itu yang berkaitan dengan pekerjaan atau proses studi saya.
Memang, kebiasaan ini kurang baik secara kesehatan, namun saya juga bingung karena sudah terlalu terbiasa untuk tidur larut. Jadi, daripada tidur larut hanya untuk bermain gadget atau melakukan hal useless lainnya, lebih baik saya manfaatkan untuk menulis di blog ini. Meskipun, sebenarnya blog yang mulai saya bangun sejak tahun 2015 ini juga tidak keren-keren amat dan belum tentu juga ada pembacanya. Tapi tidak apa, blog ini saya maksudkan sebagai bentuk dokumentasi dari kehidupan saya dan kelak saya akan bisa membacanya atau dapat dibaca oleh keturunan-keturunan saya nantinya.
Ya wes, cukup segitu pengenalan Nokturnal seriesnya, kita lanjut ke pengenalan tokohnya.
Tokohnya siapa ?
Tokoh dalam cerita-cerita ini adalah saya sendiri. Ya iya lah, lha wong ini cerita tentang kehidupan saya sendiri, masa tokohnya saya ganti jadi Mukidi, kan ga lucu. Ya emang ga lucu juga sih. tapi ya sudahlah..
Okay, jadi siapa saya? Kalau kata Jacky Chan "Who Am I?"
Saya adalah seorang anak dari pasangan suami-istri yang tinggal di kota kecil di pulau Kalimantan. Kota kecil itu bernama Tanah Grogot. Berasal dari keluarga keturunan Jawa yang sederhana dan menjadi sedikit lebih baik dikemudian hari. Detail cerita ini akan saya ceritakan di seri Nokturnal lainnya ya.
Dilahirkan dengan normal dari Rahim seorang ibu yang hingga saat ini saya belum bisa membalas jasa beliau sedikitpun. Saya hanya memiliki seorang adik laki-laki yang berinisial SAL atau kita sebut saja namanya Vey. Tahun 2016 saya diberikan Tuhan seorang wanita yang akhirnya menjadi Ibu dari anak saya yang bernama El.
Secara umum, saya bukanlah orang yang begitu bergelimang dengan prestasi, terlebih prestasi akademik. Satu-satunya prestasi yang bisa saya capai hanya pada bidang olahraga dan itupun hanya menjadi sebuah angina lalu, karena untuk orang-orang disekitar saya, prestasi olahraga itu tidak cukup wow dan berarti.
Memulai sekolah sejak umur 5 tahun dan duduk bengong dikelas selama setahun di bangku Taman-Kanak-kanak dikota kelahiran saya. Dilanjutkan dengan pendidikan celana pendek warna merah yang saya selesaikan dengan berpindah-pindah sekolah. Setelah itu mulai masuk masa puber khas anak sekolah seragam putih-biru. Jerawat dimuka pun mulai muncul seiring dengan mulai mengenal apa itu pacaran, hiya-hiya hiyaā¦
Setelah puas dengan berbagai cerita balap liar jaman SMP, lalu lanjut ke pendidikan menengah atas dengan berbagai pengalaman khas remaja putih abu-abu. Mulai dari awal masuk diospek, makan mie instan dikantin setiap hari, tawuran, jadi anak basket hingga akhirnya lulus tanpa bisa ikut konvoi bareng temen-temen satu angkatan. Oh, damn! I miss the biggest common life moment of senior high school student ! So, i donāt know the euphoria feeling of high school graduation.
Okay, setelah tidak bisa menikmati masa-masa coret-coret seragam SMA, saya akhirnya resmi menjadi sorang mahasiswa kasta bawah pada tahun 2008. Kenapa saya bilang kasta bawah, ya karena saat itu menjadi mahasiswa program diploma selalu dianggap lebih rendah dibanding dengan teman saya lainnya yang mengambil kasta S1. But, itās okay. I can deal with that. Toh juga nanti bisa lanjut, pikir saya waktu itu.
Singkat kata, sejak tahun 2008 inilah pembelajaran hidup untuk diri saya mulai banyak saya dapatkan. Mulai dari menjadi mahasiswa kunang-kunang alias kuliah nagkring-kuliah-nangkring, sampai akhirnya saya lulus di tahun 2011 dengan gelar Ahli Madya. Entah itu beneran saya sudah jadi ahli atau cuma jadi ahli titip absen ketika kuliah. Hahaha
Singkatnya, saya lanjut kuliah lagi hingga S2, dimana sebenarnya ini tidak pernah ada dalam rencana saya pada waktu itu. Setelah lulus dari S2 dan resmi menjadi over-qualified unemployee atau pengangguran terdidik saya memutuskan untuk mencari gawean. Saya mulai daftar sana-sini, masukin lamaran kesana sini hingga suatu ketika orang tua meminta saya untuk bisa mengajar dan akhirnya saya putuskan untuk walkout dari proses seleksi akhir disalah satu BUMN besar yang ada di Indonesia. Keputusan itu saya ambil untuk memenuhi permintaan orang tua, dimana saya punya keyakinan bahwa apa kata orang tua pasti akan ada barokahnya sesulit apapun dan setidak-enak apapun jalan dan prosesnya.
Akhirnya saya memutuskan untuk pulang ke Kalimantan dan bergabung dengan sebuah kampus baru ditengah hutan yang hanya memiliki satu gedung dan tanpa listrik ketika itu. Dan sejak saat itulah cerita Nokturnal sebenarnya dimulai.
Yaps, sekian dulu perkenalan konten barunya. Selanjutnya, saya akan lanjutkan konten Nokturnal ini dengan cerita-cerita dari kehidupan absurd saya. Mulai dari yang gembira, sedih, ngenes, bingung dan ekspresi-ekspresi lainnya. Jadi, kalau kalian suka monggo dibaca, dishare dan dilike. Kalau ndak suka ya monggo ora usah diwoco, atau mbok pisuāI yo ga popo, bebas wae lah..
Jangan lupa Like, Subscribe dan Share artikel ini kalau kalian suka ya.
(Halah kok malah koyok Youtuber wae c@k, iki lho cuma blog tok, rasah kakean polah, wkwkwkwk)
_____
RBS, Feb 2020
Comments