top of page

Penantian Panjang Basketballers Paser

  • Gambar penulis: R. B. Sukmara (Author)
    R. B. Sukmara (Author)
  • 5 Mar 2020
  • 4 menit membaca

Diperbarui: 12 Jan 2023


Beberapa lalu saya membaca percakapan di sebuah WA group handphone saya dan menemukan percakapan yang cukup menarik terkait dunia perbasketan. Sebuah ajakan main basket bareng oleh salah seorang anggota group. Sebenarnya ajakan itu tidak begitu special, karena ajakan seperti itu sudah biasa didalam group. Namun ada hal yang akhirnya menarik perhatian saya, yaitu lapangan yang akan digunakan. Ketika saya melihat lapangannya, dan tiba-tiba ada perasaan yang menyenangkan dan lega.


Ya, lapangan yang digunakan adalah lapangan Indoor dengan lantai parquet. Meskipun lapangan seperti ini adalah hal biasa bagi banyak orang, tapi bagi saya ini adalah sebuah lapangan yang mewah dan special.


Kenapa menjadi special? Bukan karena lantai parquetnya atau ring basketnya yang baru. Lalu apa yang membuatnya special?


Yang membuatnya special adalah lama penantiannya. Ya, penantian yang panjang bagi basketballers di Kota kelahiran saya. Sebuah penantian yang akhirnya bisa tercapai setelah berbagai macam polemik yang pernah terjadi.


Sebuah lapangan basket Indoor dengan kualitas yang lebih dari cukup untuk menggelar pertandingan basket skala regional adalah jawabannya. Lapangan yang sejak lama hanya menjadi angan-angan para basketballer paser akhirnya bisa terwujud. Memang, lapangan ini bukanlah sebuah lapangan yang brand new, lapangan ini sudah lama dibangun dan sebelumnya juga sudah digunakan oleh cabang olah raga lain seperti Bola Volley dan Futsal. Setelah sekian lama, akhirnya bola basket juga memperoleh ijin untuk menggunakan lapangan tersebut.


Lega dan gembira, itulah perasaan saya ketika mengetahui bahwa teman-teman saya di sana akhirnya punya lapangan yang layak untuk bermain dan berlatih basket.


Sebelum kita lanjutkan euphoria dari adanya lapangan basket yang mewah tadi, sedikit kita flashback ke masa-masa sebelumnya.


Sebatas pengetahuan saya, Kota ini hanya memiliki beberapa lapangan basket yang bisa digunakan untuk umum. Sisanya adalah lapangan yang berada di sekolah-sekolah, baik SMA atau SMP. Dan kondisinya pun banyak yang diluar batas standar. Ada yang lapangannya terlalu kecil, ada pula yang ring-nya terlalu pendek. Belum lagi kondisi lantainya yang kadang lubang-lubang. Jadi kalau lagi main, bolanya bisa mantul tanpa arah.


Bicara lapangan umumn, salah satu lapangan yang paling legend adalah lapangan basket di depan SMA Kartika. Lapangan yang masih menggunakan kayu sebagai tiang ring basketnya, pokoknya jadoel lah. Dan sepertinya lapangan itu hanya tinggal cerita karena sudah berganti menjadi bangunan sekolah.


Lokasi Ex-Lapangan SMA Kartika

Lapangan legend kedua yaitu lapangan yang ada di area SMA Negeri 1 Tanah Grogot. Lapangan yang menjadi venue andalah ketika ada kompetisi basket dikota kelahiran saya ini. Lapangan dimana semua cerita perbasketan saya sejak SMP hingga SMA dimulai. Lapangan yang menjadi tempat berlatih hingga menang kompetisi. Saat saya masih SD, seingat saya lapangan ini juga masih menggunakan katu sebagai tiang ring-basketnya. Lalu terjadi renovasi dan tiang ring pu berganti, yang awalnya kayu menjadi berbahan besi. Pun dengan lantainya juga mengalami perbaikan ketika itu. Karena, lapangan ini menjadi lapangan yang paling sering digunakan, baik itu untuk kegiatan sekolah maupun umum, maka kondisi lapangan pun terus mengalami penurunan. Baik lantai yang mulai lubang sana-sini dan ring yang kahinya tinggi sebelah. Terlebih pada beberapa tahun lalu ada pembangunan gedung baru didekat lapangan tersebut, maka kondisi lapangan semakin buruk karena dijadikan sebagai lokasi penumpukan material untuk pembangunan gedung.


Selain permasalahan dari kondisi fisik lapangan, ada masalah yang cukup pelik, yaitu masalah perijinan pemakaian lapangan. Kejelasan kepemilikan lapangan yang abu-abu menjadikan lapangan ini menjadi bahan konflik. Disatu sisi basketballers Tanah Grogot menganggap ini adalah lapangan umum, disisi yang lain pihak SMA 1 juga mengklaim bahwa lapangan ini adalah milik sekolah. Hal ini karena lokasi lapangan yang entah bagaimana akhirnya berada didalam pagar sekolah. Dan hingga hari ini pun saya masih tidak mengetahui mana informasi yang benar, apakah ini lapangan umum atau lapangan milik sekolah.


Lokasi Lapangan Basket SMAN 1 yang masih jadi polemik

Puncak konflik terkait lapangan ini terjadi beberapa bulan lalu, ketika para basketballers Grogot tidak dijinkan untuk menggunakan lapangan dengan alasan yang juga tidak kasat mata. Saya pun juga tidak mendapat informasi yang jelas terkait ini. Hingga akhirnya saya mendengar kabar bahwa para basketballer Grogot tidak dapat bermain disitu dan akhirnya kocar-kacir mencari lapangan alternative di berbagai sekolah dan itu pun dengan syarat kalau diijinkan oleh pihak sekolah yang dituju.


Setelah konflik lapangan SMA 1 tadi tidak menemukan jalan keluar, tak lama kemudian entah bagaimana ceritanya saya juga tidak tau detainya, akhirnya basketballers Grogot menemukan penggantinya. Penggantinya adalah lapangan basket indoor di GOR Sadurengas yang berlokasi di Jl. Kaptern Piere Tendean.


Suasana lapangan di GOR Sadurengas (Thanks kiriman fotonya Bung Very)

Asik, ring-nya masih baru. Jadi bikin kangen pulang kampung.

Terkait dengan diperolehnya ijin penggunaan GOR Sadurengas oleh para basketballers Grogot, saya yakin tidak lepas dari peran kepengurusan Perbasi saat ini. Jika memang ada campur tangan dari Perbasi Kab Paser, maka saya harus angkat topi dan memberikan apresiasi yang luar biasa kepada mereka.


Akhirnya setelah penantian panjang, saya bisa melihat para basketballers Grogot yang mana sebagian besar adalah kawan-kawan saya sendiri dapat merasakan nyamannya main basket tanpa takut hujan, bisa main malam hari karena ada lampu dan pastinya menikmati enaknya mendrible bola di lapangan parquet.


Sebelum mengakhirni cerita penantian panjang ini. Ada harapan yang ingin saya sampaikan kepada para basketballers Paser, yaitu semoga dengan adalah lapangan yang sangat representative ini, para basketballers Paser dapat meningkatkan prestasi dikancah perbasketan regional. Semoga Perbasi Paser saat ini dapat menyelenggarakan kompetisi yang lebih baik dari sebelumnya dan tentu lebih professional penyelenggaraannya.


Keep Spirit brothers! Ayo kita jadikan Bola Basket sebagai olah raga yang membumi bagi masyarakat Paser.


Jangan lupa Like, Subscribe dan Share artikel ini kalau kalian suka ya.

(Halah kok malah koyok Youtuber wae c@k, iki lho cuma blog tok, rasah kakean polah, wkwkwkwk)

_____


RBS, March 2020



Commenti


"Allah is He who created death and life to test you as to which of you is best in deed" - Qur'an, Al Mulk 67:2

06 Logo FIX RED 2.png

Yakinlah Sambatmu kelak akan mengubah dunia

@2023 Bennysukmara.com

bottom of page