top of page

Peran Ganda di Kampus

  • Gambar penulis: R. B. Sukmara (Author)
    R. B. Sukmara (Author)
  • 30 Jun 2022
  • 2 menit membaca


Berperan ganda dalam dunia kampus jadi tantangan tersendiri. Setidaknya itu yang saya rasakan dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini saya berperan sebagai dosen di Institut Teknologi Kalimantan atau biasa disebut ITK dan saya juga berperan sebagai mahasiswa doctoral di National Central University (NCU). Ada perbedaan karakter yang cukup signifikan diantara kedua peran ini. Disatu sisi kita menjadi orang yang idealis, menggebu-gebu, haus akan pengetahuan baru, suka tantangan, curiousity tinggi, dan kadang ceroboh. Sedangkan disisi yang lain kita dituntut untuk lebih wise, lebih calm dan meminimalisir kesalahan dan memitigasi resiko dengan baik.


Dengan menjalani peran ganda seperti ini kadang kita harus pandai-pandai menempatkan diri. Nah, disinilah sisi uniknya. Saya harus menyeimbangkan peran, kapan saya harus ā€œmenjadi mahasiswaā€ dan kapan saya harus menjadi ā€œdosenā€. Seperti normalnya menjadi mahasiswa, kadang ada keinginan-keinginan atau tingkah laku yang mungkin kada ā€œabsurdā€, seperti keinginan untuk melakukan hal-hal yang fun hingga receh untuk menyenangkan diri. Namun hal itu kadang harus tertahan, karena teringat peran satunya yang menuntut untuk menjaga sikap dan wibawa dll. Dan inilah kadang yang jadi bagian tersulit. Saat lagi seneng-seneng, kadang lupa dengan peran ā€œdosennyaā€. Tapi ya sudahlah, namanya juga manusia kan ya.


Saat berperan sebagai dosen, kita dituntut untuk menyampaikan ilmu pengetahuan yang baik dan benar kepada mahasiswa. Sedangkan disisi lainnya, kita pun masih belajar dan terus menggali hal-hal ataupun ilmu baru yang belum kita ketahui. Sebagai dosen kita harus benar-benar jeli dalam menyampaikan pengetahuan, apakah teori daripengetahuan itu tepat atau tidak tepat. Jangan-jangan saya malah mengajarkan yang salah dan endingnya malah jadi ā€œajaran sesat dan menyesatkanā€ bagi mahasiswa dan yang ada malah jadi dosa jariyah bagi saya. Kacau kalua seperti ini jadinya.


Ada pengalaman yang menarik dalam menjalani peran ganda ini. Pengalaman Ketika membimbing Tugas Akhir mahasiswa. Disatu sisi saya membimbing dan disatu sisi lainnya saya masih perlu dibimbing (oleh advisor saya). Ketika mahasiswa sedang pusing dengan Tugas Akhirnya, saya pun sama dengan pusingnya dengan urusan disertasi saya sendiri. Jadi sebenarnya kita sama-sama puyeng. Belum lagi kalau topik Tugas akhirnya merupakan hal yang baru buat saya. Jadi ujung-ujungnya saya dan mahasiswa sama-sama belajar demi hasil Tugas Akhir yang baik dan mantul.


Karena sebenarnya saya dan mahasiswa saya berada diposisi yang sama. Jadi, saya berusaha agar proses bimbingan bisa nyaman dan santai (meskipun kadang perlu sedikit ā€œshock theraphyā€) agar tetap berproses dan berprogress. Peran ganda ini memberikan saya ruang untuk bisa memahami posisi mahasiswa dalam mengerjakan Tugas Akhirnya, bagaimana tekanan yang mereka rasakan ataupun bagaimana kebingungan yang mereka alami selama pengerjaan Tugas Akhirnya. Karena, seperti itu pula yang saya rasakan diwaktu yang sama.


Ya begitulah sedikit cerita tentang bagaimana berperan ganda yang saling bertolak belakang karakternya. Maaf kalua artikel ini ditulis dengan amburadul. Maklum sudah lama sekali saya tidak menulis blog lagi (kayaknya ada dua tahun lebih tidak menulis blog). Kalau ada temen-temen yang punya pengalaman yang sama, boleh share dikolom komentar ya.


____

Jangan lupa Like, Subscribe dan Share artikel ini kalau kalian suka.

_____

RBS, June 2022


Comments


"Allah is He who created death and life to test you as to which of you is best in deed" - Qur'an, Al Mulk 67:2

06 Logo FIX RED 2.png

Yakinlah Sambatmu kelak akan mengubah dunia

@2023 Bennysukmara.com

bottom of page