Pertama Kali Berbuka & Sahur di Taipei Grand Mosque. Mahasiswa Full Senyum.
- R. B. Sukmara (Author)
- 7 Apr 2023
- 5 menit membaca
Diperbarui: 6 Sep 2023

Minggu ini kebetulan ada long weekend yang lumayan panjang di Taiwan. Entah itu libur karena apa, yang jelas saya dapat info kalau minggu ini libur dari hari senin sampai rabu, jadi hari kamis baru hari aktif kerja lagi.
Karena tau kalau minggu ini hari libur, saya kepikiran untuk sekali-sekali nyobain buka puasa di Taipei Grand Mosque (TGM), karena selama beberapa tahun saya tinggal di Taiwan, saya belum pernah sama sekali untuk merasakan ikut buka bersama di TGM.
Sekedar info atau FYI, Taipei Grand Mosque ini adalah masjid terbesar dan tertua di Taiwan. Masjid ini dibangun oleh Asosiasi Muslim China (Chinese Muslim Association) yang diketuai oleh Bai Chongxi dan selesai pembangunannya ditahun 1950. Arsitek dari masjid ini adalah Yang Cho-cheng yang juga merupakan arsitek dari beberapa landmark di Taiwan, termasuk Taipei Grand Hotel dan Chiang Kai Sek memorial hall.
Kembali ke rencana buka puasa. Saya berencana untuk ke Taipei bersama teman satu kampus. Karena lokasi Taipei yang lumayan jauh dari tempat saya tinggal, sekitar 1 jam dengan menggunakan Bus. Saya coba untuk kontak temen yang tinggal di Taipei, karena kami berencana untuk menginap disana agar bisa sahur di TGM.
Setelah kami bisa pastikan bahwa teman ditaipe siap untuk menampung kami, keesokan harinya kami berangkat menuju Taipei. Sekitar jam 2 siang kami mulai berangkat dari kampus seperti biasa menuju Terminal Chungli. Dari kampus kami naik Bus 132 dan dilanjutkan menggunakan Bus 1818 menuju Taipei Main Station (TMS).
Setelah kurang lebih 1 jam perjalanan, kami sampai di TMS. Dari TMS kami lanjutkan pergi ke TGM menggunakan MRT. Start dari TMS MRT station, kami menuju Stasiun MRT Daan Park dan dilanjutkan dengan jalan kaki sekitar 800an meter menuju TGM.
Sampai di TGM sekitar jam setengah 5 sore. Sambil santai menunggu buka puasa, tak lama kemudian datanglah 2 orang teman kami yang tinggal di Taipei. Singkat cerita kami nggabuburit santai didepan TGM sampai waktu berbuka tiba.
Beberapa menit sebelum persiapan berbuka, saya ambil wudhu dulu supaya setelah buka bisa langsung sholat Magrib. Setelah wudhu, saya langsung ikut berkumpul bersama jamaāah lainnya diarea pelataran masjid. Disana sudah disiapkan takjil untuk para Jamaāah. Takjilnya ada kurma, air putih dan semangkuk kecil bubur Kari ayam. Kalau dilihat dari bentuknya ini sepertinya makanan khas dari India atau Pakistan. Buburnya enak, khas dengan bumbu kari yang pekat ala India.
Setelah memakan takjil, kami pun langsung bersiap masuk kedalam Masjid untuk melaksanakan sholat berjamaāah. Setelah selesai sholat, para jamaāah pun segera membentuk barisan untuk antri makan menu utama. Para pengelola masjid sudah menyiapkan meja-meja untuk menaruh hidangan. Setiap meja bisa sampai 8-10 orang.
Disini sudah disiapkan hidangan utama, yaitu nasi putih, kari ayam khas India dan ada salad khas india juga. Karena memang rata-rata pengelola masjid merupakan orang India/Pakistan, sehingga menu yang dihidangkan pun menu-menu dari negara mereka, terutama Kari.
Setelah antri, akhirnya saya mendapatkan meja untuk saya bersantap hidangan utama. Dimeja saya, ada sekitar 8 orang yang kalau dilihat perawakannya mereka berasal dari beberapa negara. Ada yang dari Pakistan, India, Afrika dan Indonesia. Kami pun langsung bersantap. Awalnya saya mengira makanan yang dihidangkan hanya yang tersedia dimeja. Saya agak khawatir, karena saya melihat kok sepertinya porsinya kurang dan saya kebagian jatah paling akhir. Dalam hati, āwaduh ga kebagian makanan nihā. Tapi ternyata dugaan saya salah, tak lama berselang ternyata pengelola masjid kembali me-refiil hidangan kami. Wal hasil ternyata porsinya Unlimited, gaes!!. Mantab banget ini, cocok untuk jiwa-jiwa lapar mahasiswa seperti saya. Saya pun langsung tancap gass untuk makan bahkan sampe nambah 3 kali. Pokoknya super kenyang dan mahasiswa seperti saya pasti full senyum.
Setelah beres untuk makan dan super kenyang, kami berpindah tempat didepan pelataran masjid bersama jamaāah lain yang juga baru selesai makan. Kami duduk disana sambil menunggu jadwal sholat Isya dan lanjut Tarawih.
Selang sekitar 20 menitan, akhirnya Adzan Isya berkumandang. Disini Adzan dikumandangkan hanya menggunakan speaker yang ada didalam dan sekitaran masjid. Mengingat di Taiwan bukanlah negara dengan mayoritas Muslim, jadi akan lebih bijak jika tidak menggunakan speaker luar seperti yang biasa kita gunakan di Indonesia.
Setelah Adzan dan sholah Qobliah, lanjut untuk Sholat Isya dan Sholat Tarawih. Di masjid ini tarawihnya dilasanakan sebanyak 20 rakaat dan 3 Witir. Tapi karena Iman saya masih setipis Tissue, jadi saya hanya melaksanakan Tarawih 8 Rakaat dan dilanjut dengan Witir sendiri. FYI, di TGM setiap Tarawih akan menyelesaikan bacaan 1 Juz. Jadi sudah kebayang kan 20 rakaan dengan total bacaan 1 Juz, hehehe.
Setelah selesai Sholat Witir, kami lanjut ke agenda lain yaitu sekedar keliling-keliling di Taipei sampai tengah malam. Ya wajarlah, kami kan tidak tinggal di Taipei, jadi kalau ke Taipei ya disempetin jalan-jalan. Yang penting agenda utama untuk berbuka dan Tarawih di TGM sudah lunas (alasan pembenaran).
Setelah cukup berkeliling, kami pun pulang dan menumpang menginap ditempat tinggal teman kami yang ada di Taipei. Sesampai ditempat menginap, kami langsung cus tidur (meskipun teman saya tidak tidur karena masih mengerjakan tugas kuliah, maklum mahasiswa kami masih mahasiswa).
Sekitar pukul 3 pagi, saya dibangunkan oleh teman-teman untuk melaksanakan sahur. Biar agenda di TGM lunas dan tuntas, kamipun langsung pergi ke TGM untuk sahur bersama disana.
Perjalanan dari tempat menginap ke TGM memakan waktu sekitar 15 menit menggunakan sepeda. Sesampainya disana, kami langsung menuju aula masjid untuk bersiap Sahur. Disana ternyata sudah banyak orang berkumpul. Mungkin ada sekitar 50an orang yang sepertinya didominasi oleh mahasiswa yang berasal dari India, Pakistan, Indonesia dan beberapa negara Afrika.
Tak lama menunggu, hidangan pun datang. Sama seperti ketika berbuka, menunya adalah Kari Ayam khas India dan yang pasti dengan porsi unlimited yang sudah tentu membuat para mahasiswa ini full senyum.
Saya pun sangat menikmatinya, kapan lagi bisa sahur dengan porsi unlimited bebas nambah seperti ini. hehehe. Pokoknya hajar terus, sampe Imsyak. hehe
Setelah kenyang sahur, disini kami harus mencuci sendiri pring dan gelas yang kami gunakan. Itung-itung bantu pengelola masjid untuk bersih-bersih kan ya.
Setelah piring sudah dicuci bersih, kami masih disediakan The Susu alias Milk Tea hangat untuk menutup menu sahur hari itu. Rasa milk teanya mantab, khas racikan milk tea India atau Pakistan.

Setelah selesai minum teh susu hangat, tak lama kemudian Adzan Subuh dikumandangkan. Kami dan para jamaāah lainnya pun bergegas untuk melaksanakan Sholat Subuh bersama. Disini sholat Subuhnya tanpa doa Qunut. Saya jadi merasakan ada yang unik disini, Ibadah di TGM berasa seperti gabungan antara NU & Muhammadiyah di Indonesia. Sholat Tarawihnya 20 rakaat seperti NU dan Subuhannya tanpa Qunut seperti Muhammadiyah. Tak ada masalah, yang penting aman damai sentosa.
Setelah selesai Sholat subuh kami kembali ketempat menginap untuk lanjut tidur, karena semalam jam tidurnya masih kurang sekali. Karena paginya kami ada agenda untuk keliling-keliling Taipei lagi.
Begitulah sedikit cerita tentang buka puasa di Taipei Grand Mosque. Yang penting, setelah sekian ramadhan saya di Taiwan, akhirnya saya berkesempatan untuk merasakan buka dan sahur di TGM. Sudah lebih dari cukup untuk menikmati ramadhan, meskipun memang masih jauh dibanding kemeriahan Ramadhan di Tanah Air.
---
Alamat Taipei Grand Mosque:
No. 62, Sec. 2, Xing Sheng South Road, Daāan, Taipei City.
Website resmi Taipe Grand Mosque:
www.taipeimosque.org.tw
____
Jangan lupa Like & Share artikel ini kalau kalian suka.
_____
RBS, January 2023
Comments