top of page

Rojo Londo Datang dan Minta Maaf ke Indonesia

  • Gambar penulis: R. B. Sukmara (Author)
    R. B. Sukmara (Author)
  • 13 Mar 2020
  • 4 menit membaca

Diperbarui: 12 Jan 2023


Raja & Ratu Belanda Menanam Pohon didepan Presiden RI (Sumber: The Telegraph)

Catatan saya kali ini akan membahas tentang kedatangan Raja dan Ratu Belanda ke Indonesia dan beberapa hal menarik didalamnya.


Raja dan Ratu Belanda datang ke Indonesia pada tanggal 10 Maret 2020 dan diterima oleh Presiden dan Ibu Negara Republik Indonesia di Istana Bogor. Raja dan Ratu Belanda yang bernama Raja Willem-Alexander (Willem-Alexander Claus George Ferdinand) dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti akan berada di Indonesia selama 4 hari dan akan mengunjungi beberapa tempat di Indonesia, seperti Yogyakarta, Danau Toba dan Palangkaraya.


Kunjungan Rojo Londo ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama antara Indonesia dan Belanda, baik dalam bidang ekonomi, konservasi alam, budaya, ilmu pengetahuan, industry maritime hingga kepada penguatan ikatan sejarah bersama.


Untuk diketahui bahwa, ini buka merupakan kunjungan pertama dari Raja Willem-Alexander ke Indonesia pada tahun 1995. Sebelumnya Raja Willem-Alexander pernah ke Indonesia bersama ibunya, Ratu Beatrix yang saat itu menjadi Ratu Belanda dan saat itu Raja Willem-Alexander masi sebagai Pangeran Belanda.


Ada yang menarik perhatian saya dalam kunjungan Raja Belanda ini ke Indonesia. Hal yang menarik itu terjadi dalam acara penyambutan kedatangannya di Istana Kepresidenan di Bogor. Dengan sangat seksama saya ikuti prosesi penyambutan ini melalui video yang diunggah oleh kanal Youtube Sekretariat Presiden.


Dalam acara penyambutan tersebut ada yangt membuat hati saya cukup bergetar, terutama saat melihat bendera yang dikibar-kibarkan oleh anak-anak Indonesia saat penyambutan itu. Bendera yang mereka kibarkan adalah bendera Indonesia dan Bendera Belanda.


Penyambutan di Istana Presiden, Bogor (Sumber foto: presidenri.go.id)

Upacara Kenegaraan Penyambutan Raja Belanda (Sumber foto: presidenri.go.id)

Hal yang membuat saya bergetar adalah ketika melihat kedua bendera itu dikibarkan bersama. Bagi saya itu adalah sebuah bentuk symbol kesetaraan dan pembuktian kedaulatan negara kita. Akhirnya, bendera Merah-Putih kita bisa setara dengan bendera Merah-Putih-Biru milik Belanda yang sebelum tahun 1945 itu hal yang tidak mungkin.


Masih dalam prosesi penyambutan kenegaraan. Dalam kesempatan itu Presiden menyampaikan bahwa tahun ini Indonesia akan merayakan peringatan kemerdekaan Indonesia ke 75. Yang mana ini merupakan sebuah penekanan pada pemerintah Belanda bahwa Indonesia sudah merdeka sejak tahun 1945, dimana hal tersebut belum diakui Belanda hingga hari ini.


Selain itu, diakhir pidato sambutannya, Presiden juga menyampaikan hal yang sangat penting terkait sejarah antara Indonesia dan Belanda. Presiden Joko Widodo mengatakan

ā€œā€¦kita tentu tidak dapat menghapus sejarah. Namun, kita dapat belajar dari masa lalu. Kita jadikan pelajaran sejarah tersebut untuk meneguhkan komitmen kita membangun hubungan yang setara, saling menghormati dan saling menguntungkanā€

Menurut saya kata-kata terakhir dari pidato Presiden Joko Widodo ini memberikan sebuah penekanan khusus bahwa sekarang Indonesia dan Belanda sudah setara sebagai negara yang berdaulat dan Pemerintah Belanda harus mengakui dan menerima kenyataan pahit itu.


Lambaian Tangan Raja & Presiden RI (Sumber foto: presidenri.go.id)


Raja Londo Njaluk Sepuro


Setelah Presiden Indonesia mengakhiri pidatonya, lalu dilanjutkan dengan pidato oleh Raja Willem-Alexander. Dalam pidatonya, ada hal yang sangat penting bagi bangsa Indonesia disampaikan oleh Raja Belanda ini.


Hal penting itu adalah sebuah pengakuan dan permohonan maaf kepada bangsa Indonesia atas kejahatan yang dilakukan Belanda kepada Indonesia saat masa colonial. Berikut potongan pidato yang disampaikan Raja Willem-Alexander di Istana Bogor.


ā€œMr. President, on the 17 of August. It will be 75 years since Indonesia declared its Proklamasi. Claiming its place among the Independence and free-states. The Dutch Government explicitly acknowledged this fact, both politically and morally 15 years ago. Today, we warmly congratulate the People of Indonesia as you celebrate 75 years of Independenceā€¦ā€.
ā€œā€¦In line with earlier statement by my Government, I would like to express dan repeat my regret and apologies for the excessive violence on the part of the Dutch in those years.ā€
ā€œ.. I do so in the full realisation that the pain and sorrow of the affected families will be felt for generations.ā€

Translate Pidato Raja Willem-Alexander

"Tuan Presiden, pada tanggal 17 Agustus. Itu akan menjadi 75 tahun sejak Indonesia mengumunkan (kemerdekaan) sebagai Proklamasi. Menyatakan tempatnya diantara negara-negara merdeka dan bebas. Pemerintah Belanda secara eksplisit mengakui hal tersebut baik secara politik dan moral 15 tahun yang lalu. Hari ini, kami dengan hangat mengucapkan kepada Bangsa Indonesia yang kalian peringati sebagai hari Kemerdekaan yang ke-75 tahun"


ā€œā€¦Sejalan dengan dengan pernyataan dari Pemerintah Belanda sebelumnya, Saya disini ingin menyampaikan dan mengulagi penyesalan dan permohonan maaf saya atas kekerasan yang berlebihan dari pihan Belanda pada masa ituā€


ā€œSaya melakukannya dengan penuh kesadaran bahwa rasa sakit dari keluarga yang terkena dampak akan terasa hingga beberapa generasi"


Momen Ketika Raja Belanda Meminta Maaf Kepada Bangsa Indonesia (Sumber foto: presidenri.go.id)

Setelah mendengarkan penyataan dari Raja Belanda tersebut, saya begitu senang, terharu sekaligus puas. Karena menurut saya, dengan pernyataan itu maka resmilah pengakuan Belanda kepada hari Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.


Ada hal menarik lagi, yaitu pengakuan besar dan penting setelah 350 tahun dijajah ditambah 75 tahun merdeka, akhirnya terbayar lunas dengan pengakuan tersebut. Dan yang lebih puasnya lagi yaitu pernyataan Raja Belanda tersebut disampaikan di tanah air Bangsa Indonesia, tepatnya di Istana Kepresidenan Indonesia yang notabene dibangun dijaman penjajahan Mbah Buyutnya Sang Raja Belanda itu sendiri. Hiya…hiya…hiya…Kita menang telak hari ini. Meskipun sepertinya, menurut seorang politisi partai Banteng yang bernama Hendrawan Supratikno yang dilansir dari Gesuri.id, Raja Willem-Alexander bukan menyampaikan permintaan maaf atas penjajahan selama 350 tahun, tapi untuk kekerasan selama masa Agresi Militer Belanda yang terjadi setelah 1945. Tapi lumayan lah, setidaknya kita menang hari ini. Untuk yang 350 tahun, kita kejar lagi nanti.


Dulu kita kena Tanam Paksa, sekarang Rajanya "dipaksa" nanam pohon. hehe

O.. ya, di momen penyambutan resmi itu pula, pemerintah Belanda juga mengembalikan salah satu benda bersejarah milik Indonesia. Benda bersejarah itu adalah sebuah Pusaka Keris milik Pangeran Diponegoro (Bendara Raden Mas Antawirya) yang merupakan salah satu pahlawan nasional yang terkenal dengan perang Diponegoro pada tahun 1825-1830. Perang yang tercatat sebagai perang yang paling banyak menelan korban dalam sejarah Indonesia.


Presiden RI menerima kembali Keris Pangeran Diponegoro (Sumber foto: presidenri.go.id)

Setelah pidato itu disampaikan, beberapa media pun mempublikasikan pernyataan sang Raja Negara Kincir Angin tersebut. Bain media local maupun media internasional. Untuk media internasional, ada beberapa media yang memberitakan hal ini diantaranya yang sempat saya catat, yaitu The New York Times, Euronews, Reuters, The Strait Times, The Telegraph, Houston Chronicle, The South China Morning Post, Taiwan News, The Washington News dan masih banyak lagi. Kalau mau lihat, silahkan ketik kalimat ini di Google ā€œDutch King Apologizes for Colonial Killing in Indonesiaā€ dan kalian akan menemukan banyak website media terkenal yang memberitakan hal ini.

___



Jangan lupa Like, Subscribe dan Share artikel ini kalau kalian suka ya.

(Halah kok malah koyok Youtuber wae c@k, iki lho cuma blog tok, rasah kakean polah, wkwkwkwk)

_____

Sumber:

Teks Pidato asli Raja Willem-Alexander bisa dilihat disini.

____

RBS, March 2020

Comments


"Allah is He who created death and life to test you as to which of you is best in deed" - Qur'an, Al Mulk 67:2

06 Logo FIX RED 2.png

Yakinlah Sambatmu kelak akan mengubah dunia

@2023 Bennysukmara.com

bottom of page