Tampilan PPT bagi Pengajar, emang penting?
- R. B. Sukmara (Author)
- 5 Jan 2020
- 4 menit membaca
Diperbarui: 6 Sep 2023

Dalam proses belajar mengajar tentu membutuhkan media untuk menyampaikan materi yang akan diajarkan. Berbagai media dapat digunakan dalam peroses tersebut, dimana salah satunya adalah slide presentasi. Penggunaan slide presentasi sebagai media pengajaran disekolah atau dikampus Indonesia sudah mulai umum digunakan beberapa tahun silam, sejak sekitar tahun 2000an. Hingga saat ini pun PowerPoint masih menjadi primadona dikalangan para pengajar untuk menampilkan bahan ajarnya.
Dengan semakin berkembangnya fitur-fitur yang ada pada PowerPoint dan kemajuan dunia desain grafis tentu harusnya hal ini sejalan dengan desain dari para pengguna PowerPoint tersebut. Namun, apa yang terjadi saat ini? Masih banyak pengajar-pengajar di Indonesia yang kurang begitu peduli dengan sebuah tampilan dari slide powerpoint. Hal ini dapat terlihat dari penyajian-penyajian slide yang terkesan begitu kaku dan monoton. Dominasi tulisan-tulisan panjang sering kita temui disebuah tampilan presentasi. Selain itu, penggunaan warna yang terkesan kurang atraktif juga menambah kebosanan dalam melihat slide powerpoint.
Bagi saya, fakta diatas juga diperkuat dengan banyaknya cibiran-cibiran yang saya alami ketika beberapa teman kantor saya sedang melihat saya membuat presentasi untuk mengajar. Perkataan ātampilan itu tidak penting dan yang penting adalah kontennyaā cukup sering dilontarkan kepada saya ketika saya sedang membuat slide presentasi dengan menambahkan beberapa gambar dan template dengan warna yang cukup atraktif. Memang, konten itu hal terpenting dalam sebuah materi ajar, namun jika penyajiannya tidak menarik, bagaimana siswa akan tertarik untuk memperhatikan pemaparan anda? Dalam proses menarik perhatian siswa, kita dapat mencontoh praktek dari industry atau perusahaan, dimana mereka akan menampilkan produknya sebaik mungkin untuk mendapatkan perhatian dari konsumennya dan tentu mempromosikan keunggulan produknya sebagai inti kontennya.
Jadi, apakah tampilan PPT itu penting?
Sebelum kita menjawab pertanyaan diatas, kita perlu membahas dahulu seberapa pengaruhkan tampilan ppt kepada audiens yang melihatnya. Pertama-tama saya akan memberikan sebuah ilustrasi dimana ada seorang pengajar dalam sebuah kelas dengan slide power point yang monoton dan cenderung penuh dengan tulisan-tulisan. Tentu anda akan merasa jenuh dan berharap slide ucapan āterima kasihā atau āsekianā segera muncul dilayar proyektor. Hal ini juga menjadi lebih parah jika anda berada pada kelas jurusan teknik atau sains, dimana slide membutuhkan gambar-gambar untuk memudahkan pemahaman pada penjelasan suatu obyek. Bayangkan jika gambar-gambar itu hanya dijelaskan melalui tulisan atau narasi yang diucapkan oleh si Pengajar. Apakah anda akan dapat memahami obyek tersebut dengan mudah?.
Dulu, ketika saya masih menjadi mahasiswa, terkadang saya merasa āgregetan atau gatelā dengan slide dosen yang tampilannya jadul. Bikin bosen dan juga jenuh. Namun saya memahami, tidak semua dosen memiliki sense of art dalam membuat tampilan slide yang atraktif. Sehingga ya sudah dinikmati saja. Nah, karena posisi itu sekarang berbalik kepada saya, dimana sekarang saya yang ada diposisi sebagai pengajar, maka saya tidak ingin menelan ludah saya sendiri dan memberikan PPT yang ala kadarnya kepada siswa-siswa saya. Dengan kemampuan desain grafis yang masih dibawah garis kemiskinan seniman, saya berusaha untuk menampilkan presentasi perkuliahan seatraktif mungkin dengan memadukan warna, flat design dan tata letak gambar agar lebih menarik.
Selain untuk kepentingan saya dalam mengajar, penyajian slide presentasi yang menarik dari pengajarnya pasti sedikit banyak akan mempengaruhi siswa dalam membuat presentasi untuk tugasnya. Siswa akan terpicu untuk membuat slide presentasi yang juga atraktif dan hal tersebut juga penting sebagai bagian salah satu softskill siswa ketika lulus nanti.
Tampilan akan menjadi kunci penting dalam proses menarik perhatian siswa untuk tetap focus kepada slide ajar. Karena, untuk mempertahankan focus siswa dalam memperhatikan slide ajar terbilang cukup menantang, khususnya bagi pengajar-pengajar pemula seperti saya. Pengajar juga harus dituntut kreatif dalam membuat slide ajar. Pengajar ibarat seorang sales yang sedang menjelaskan produk jualannya, namun dalam hal ini produknya adalah ilmu pengetahuan. Layaknya seorang sales, dia harus menampilkan produknya sebaik, selegan dan seprofesional mungkin kepada para audiensnya, dalam hal ini adalah siswa. Tampilan yang baik, tentu akan membuat audiens tertarik untuk tetap megikuti proses pemaparan suatu presentasi. Dalam hal pengajaran, ketertarikan ini menjadi penting, karena dengan hal ini siswa akan memusatkan perhatiannya kepada slidepresentasi dan secara psikologi mereka memperhatikan dengan perasaan yang menyenanggkan, bukan dalam kadaan bosan atau jenuh. Ini menjadi hal uang positif bagi seorang pengajar.
Tahukan anda bahwa, kampus-kampus terkenal di Indonesia ataupun diluar negeri, rela mengeluarkan budge lebih untuk menyewa atau membayar desainer grafis untuk membuat template presentasi kampus mereka. Bahkan kampus-kampus tersebut memiliki aturan yang tegas dalam penggunaan template desian power point mereka. Biasanya mereka cantumkan dalam aturan yang tercantum pada website mereka, yaitu ābranding identityā. Wow, betapa mereka menghargai sebuah seni dan profesionalisme sebuah slide presentasi. Dibawah ini adalah beberapa contoh template presentasi dari univeristas-universitas diluar negeri.
Dibawah ini, saya coba untuk memberikan sebuah ilustrasi perbandingan antara slide yang menarik dan tidak menarik yang saya ambil dari brightcarbon.com.



Bagaimana? apakah anda bisa merasakan perbedaan dari tampilan slide diatas?
Sebuah presentasi yang menarik dapat memberikan dampak besar bagaimana audiens anda memahami pemaparan anda. Seperti yang diungkapkan oleh Schoeman (2013) yang mengacu kepada pengajar, mereka menunjukkan bahwa dengan slide PowerPoint mereka mulai berfikir secara berbeda dalam pelajaran mereka, mengungkapkan konten baru menjadi lebih mudah dan sistematis, mengajarkan konten subjek dengan cara yang lebih efektif, menggambarkan perbandingan 2 buah objek menjadi lebih mudah dan penggambaran peristiwa yang komplek menjadi lebih mudah untuk dijelaskan. Sedangkan dari sisi siswa, Inoe-Smith (2015) mengungkapkan bahwa tinjuan literature menunjukkan PowerPoint dapat membantu untuk memusatkan perhatian siswa diruang kelas dan dapat membuatnya lebih mudah bagi siswa untuk mengikuti perkuliahan. Secara khusus Simpson et al (2003) menyatakan bahwa elemen visual (warna, grafik dan tata letak), bersama dengan elemen yang berkaitan dengan teks (misal ukuran dan panjang tulisan) dapat disesuaikan dengan kebutuhan presentasi.
Namun demikian, penggunaan media power point tetap harus memperhatikan kaidah-kaidah dalam pengajaran. Seperti sebuah pendapat yang kekmukakan dalam sebuah artikel jurnal, dinyatakan bahwa terdapat dampak negative dan positif dalam penggunaan power point dalam proses pengajaran. Menurut Xingeng dan Jianxiang (2012) dampak positifnya adalah memberikan efekvisual yang lebih baik dan kesan yang lebih dalam, mempercepat transfer informasi dan lebih presisi dan sistematis. Dampak negatifnya yaitu memiliki kecederungan lebih besar untuk memasukkan informasi yang tidak relevan yang dapat mengurangi konsep inti, mengabaikan interaksi dengan siswa, membuat kuliah menjadi monolog, kecepatan presentasi mengurangi partisipasi siswa dan fakta bahwa para professor yang sangat ketat mematuhi konsep dalam slide dapat membatasi potensi uraian dan penjelasan yang bermanfaat.
Jadi bagaimana? Apakan tampilan tetap penting atau tidak? Jawabannya ada pada anda sendiri.
Apakah saya perlu untuk membuat artikel tentang bagaimana membuat power point yang menarik? Tuliskan komentar anda dibawah ya.
RBS,
5 Desember 2019, Zhongli, Taiwan.
×Ŗ×××××Ŗ